Senin, 04 Januari 2016

Viskositas Berbagai Cairan



LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA

PERCOBAAN 5
VISKOSITAS BERBAGAI JENIS CAIRAN
OLEH
KELOMPOK 2
KELAS C

                  ARIEF PRATAMA AVISHA                           (1407122976)
                  MAGGIE DARLENE LAUTAMA                 (1407113363)
                  ROHAYA                                                            (1407123782)
                 


PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA S1
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1              Tujuan Percobaan
1.      Menerangkan arti viskositas suatu cairan
2.      Menggunakan alat penentuan viskositas dan berat jenis untuk menentukan viskositas berbagai macam cairan.
3.      Mempelajari pengaruh suhu terhadap viskositas cairan.
1.2              LandasanTeori
1.2.1    Viskositas
Viskositassuatuzatcairanmurniataularutanmerupakanindekshambatanalirancairan.Viskositasdapatdiukurdenganmengukurlajualirancairan, yang melaluitabungberbentuksilinder. Cara inimerupakansalahsatucara yang paling mudahdandapatdigunakanbaikuntukcairanmaupun gas
Viskositasmerupakanpengukurandariketahananfluida yang diubahbaikdengantekananmaupuntegangan.Semakinrendahviskositassuatufluida, semakinbesarjugapergerakandarifluidatersebut.Viskositasmenjelaskanketahanan internal fluidauntukmengalirdanmungkindapatdipikirkansebagaipengukurandaripergeseranfluida.(Bird, 1993).
Viskositas (kekentalan) dapat diartikan sebagai suatu gesekan didalam cairan zat cai. Kekentalan itulah maka diperlukan gaya untuk menggerakkan suatu permukaan untuk melampaui suatu permukaan lainnya, jika diantaranya ada larutan baik cairan maupun gas mempunyai kekentalan air lebih besar daripada gas, sehingga zat cair dikatakan lebih kental daripada gas.
Viskositasadalahindekshambatanalirancairan.Viskositas dapat diukur dengan mengukur laju aliran cairan yang melalui tabung berbentuk silinder. Viskositas ini juga disebut sebagai kekentalan  suatu zat. Jumlah volume cairan yang mengalir melalui pipa per satuan waktu. (Dudgale, 1986)
Makin kental suatu cairan, makin besar gaya yang dibutuhkan untuk membuatnya mengalir pada kecepatan tertentu. Viskositas disperse koloid dipengaruhi oleh bentuk partikel dari fase disperse dengan viskositas rendah, sedang sistem dispersi yang mengandung koloid-koloid linier viskositasnya lebih tinggi. Hubungan antara bentuk dan viskositas merupakan refleksi derajat solvasi dari partikel (Respati, 1981).
Bila viskositas gas meningkat dengan naiknya temperature, maka viskositas cairan justru akan menurun jika temperature dinaikkan. Fluiditas dari suatu cairan yang merupakan kelebihan dari viskositas akan meningkat dengan makin tingginya suhu (Bird,1993).
                                                          = ................................................... (1.1)
Viskositas suatu zat dipengaruhi oleh suhu. Untuk gas, viskositas meningkat dengan bertambahnya suhu. Sementara viskositas zat cair akan menurun dengan naiknya suhu. Hubungan antara viskositas dan suhu tampak pada persamaan Arrhenius.
                                        ........................................................................................ (1.2)
Viskometer kapiler yang paling banyak digunakan adalah viskometer oswald. Viskositas cairan yang mengalir melalui kapiler dihitung berdasarkan hukum poiseuille, yaitu:
                                        .................................... (1.3)
Dalam praktek seringkali viskositas ditentukan secara relatif yaitu dengan membandingkan viskositas cairan yang belum diketahui dengan viskositas absolut cairan baku pembanding (Yelmida, 2015).
 = ....................................... (1.4)
Cairan mempunyai gaya gesek yang lebih besar untuk mengalir daripada gas. Sehingga cairan mempunyai koefisien viskositas yang lebih besar daripada gas. Viskositas gas bertamabah dengan naiknya suhu. Koefisien gas pada tekanan tidak terlalu besar, tidak tergantung tekanan, tetapi untuk cairan naik dengan naiknya tegangan.
Sifat dari fluida sejati adalah kom persibel, artinya volume dan massa jenisnya akan  berubah bila diberikan tekanan. Selain itu juga fluida sejati mempunyai viskositas yaitu gesekan didalam fluida, sedangkan dandalam anggapan fluida ideal semua sifat – sifat ini diabaikan. (Victol, 1996).
Viskositas didalam zat cair disebabkan oleh gaya kohesi antar molekul dan didalam gas disebabkan oleh pelanggaran – pelanggaran antar molekul yang bergerak dengan cepat. Terutama dalam arus turbulent. Viskositas ini naik dengan cepat sekali hampir berbanding lurus dengan pangkat tiga kecepatannya. Makin besar kecepatannya, makin besar viskositasnya.
Viskositas zat cair lebih besar daripada gas. Viskositas gas sedemikian kecilnya sehingga sering diabaikan. Viskositas fluida bergantung kepada suhunya. Viskositas ini pada umumnya yaitu zat cair yang umunya berkurang jika suhunya naik. Tetapi sebaliknya, viskositas gas lebih besar jika suhunya naik. Lapisan – lapisan gas atau zat cair yang mengalir saling berdesakan. Karena itu terdapat gaya gesek yang bersifat menahan aliran yang besarnya tergantung dari kekentalan zat cair tersebut (Frank, 1988).
1.2.2    Cara-cara penentuan viskositas
a.       Viskometer Ostwald
Pada viscometer Ostwald yang diukur adalah waktu yang dibutuhkan oleh sejumlah tertentu cairan untuk mengalir melalui pipa kapiler dengan gaya yang disebabkan oleh berat cairan itu sendiri. Pada percobaan sebenarnya, sejumlah tertentu cairan (misalnya 10 cm3, bergantung pada ukuran viscometer) dipipet kedalam viscometer. Cairan kemudian dihisap melalui labu pengukur dari viscometer sampai permukaan cairan lebih tinggi daripada batas a. cairan kemudian dibiarkan turun ketika permukaan cairan turun melewati batas a, stopwatch mulai dinyalakan dan ketika cairan melewati tanda batas b, stopwatch dimatikan. Jadi waktu yang dibutuhkan cairan untuk melalui jarak antara a dan b dapat ditentukan. Tekanan ρ merupakan perbedaan antara kedua ujung pipa U dan besarnya disesuaikan sebanding dengan berat jenis cairan (Respati,1981).


b.       Viskometer hoppler
Pada viskometer ini yang diukur adalah waktu yang dibutuhkan oleh sebuah bola logam untuk melewati cairan setinggi tertentu. Suatu benda karena adanya gravitasi akan jatuh melalui medium yang berviskositas (seperti cairan misalnya), dengan kecepatan yang semakin besar sampai mencapai kecepatan maksimum. Kecepatanmaksimumakantercapaibilagravitasisamadenganfictional resistance medium (Frank, 1988)
c.       Viskometer cupand Bob
Prinsipkerjanyasampeldigeserdalamruanganantaradindingluar.Bobdandindingdalamdari cup dimana bob masukpersisditengan-tengah. Kelemahan viscometer iniadalahterjadinyaaliransumbat yang disebabkangesekan yang tinggidisepanjangkelilingbagian tube sehinggamenyebabkanpenemuankonsentrasi.Penurunankonsentrasiinimenyebebkanbagiantengahzat yang ditekankeluarmemadat.Hal inidisebutaliransumbat (Victol, 1996).
d.    ViskometerCone and Plate
Cara pemakaiannyaadalahsampel yang ditempatkan di tengah-tengahpapan, kemudiandinaikkanhinggaposisidibawahkerucut.Kerucutdigerakkanoleh motor denganbermacamkecepatandansampelnyadigeserdidalamruangsempitantarapapan yang diamdankemudiankerucut yang berputar (Bird, 1993).
1.2.3    KonsepViskositas
            Fluida, baikzatcairmaupunzat gas yang jenisnyaberbedamemilikitingkatkekentalan yang berbeda.Viskositas alias kekentalansebenarnyamerupakangayagesekanantaramolekul-molekul yang menyusunsuatufluida. Jadimolekul-molekul yang membentuksuatufluidasalinggesek-menggesekketikafluidafluidatersebutmengalir.Padazatcair, viskositasdisebabkankarenaadanyagayakohesi (gayatarikmenarikantaramolekulsejenis). Sedangkandalamzat gas, viskositasdisebabkanolehtumbukanantaramolekul (Bird, 1993).
            Fluida yang lebihcairbiasanyalebihmudahmengalir, contohnya air.Sebaliknya, fluida yang lebihkentalbiasanyalebihsulitmengalir, contohnyaminyakgoreng, oli, madu, dan lain-lain. Hal ini bias dibuktikandenganmenuangkan air danminyak goring diataslantai yang permukaannya miring. Pastihasilnya air lebihcepatmengalirdaripadaminyakgorengatauoli. Tingkat kekentalansuatufluida  jugabergantungpadasuhu. Semakintinggisuhuzatcair, semakinkurangkentalzatcairtersebut.Misalnyaketikaibumenggorengikandi dapur, minyakgoreng yang awalnyakental, berubahmenjadilebihcairketikadipanaskan.Sebaliknya, semakintinggisuhusuatuzat gas, semakinkentalzat gas tersebut.
            Perludiketahuibahwaviskositasataukekentalanhanyaadapadafluida rill (rill = nyata). Fluida rill / nyataadalahfluida yang kitajumpaidalamkehidupansehari-hari, seperti air sirup, oli, asapknalpot, danlainnya. Fluida rill berbedadenganfluida ideal.Fluida ideal sebenarnyatidakadadalamkehidupansehari-hari.Fluida ideal hanya model yang digunakanuntukmembantukitadalammenganalisisaliranfluida(Victol, 1996).
            Satuan system internasional (SI) untukkoefisienviskositasadalah Ns/m2 = Pa.S (pascalsekon). Satuan CGS (centimeter gram sekon) untuk SI koifisienviskositasadalahdyn.s/cm2 = poise (p). Viskositasjugaseringdinyatakandalamsentipolse (cp). 1 cp = 1/1000 p. satuan poise digunakanuntukmengenangseorangIlmuwanPrancis, almarhum Jean Louis Marie Poiseuille.
            1 poise = 1 dyn. s/cm2 = 10-1 N.s/m2
            Fluida adalah gugusan molukel yang jarak pisahnya besar, dan kecil untuk zat cair. Jarak antar molukelnya itu besar jika dibandingkan dengan garis tengah molukel itu. Molekul-molekul itu tidak  terikat pada suatu kisi, melainkan saling bergerak bebas terhadap satu sama lain. Jadi kecepatan fluida atau massanya kecapatan volume tidak mempunyai makna yang tepat sebab jumlah molekul yang menempati volume tertentu terus menerus berubah (While, 1988).
            Viskositas merupakan besaran yang harganya tergantung terhadap suhu. Pada kebanyakan fluida cair, bila suhu naik maka viskositas akan turun dan sebaliknya bila suhu turun maka viskositas akan naik (Victol, 1996).
            Fluidadapatdigolongkankedalamcairanatau gas.Perbedaan-perbedaan utama antara cair dan gas adalah :
a.      Cairan praktis tidak kompersible, sedangkan gas kompersible dan seringkali harus diperlakukan demikian.
b.     Cairan mengisi volume tertentu dan mempunyai permukaan-permukaan bebas, sedangkan agar dengan massa tertentu mengembang sampai mengisi seluruh bagian wadah tempatnya (Frank, 1988).
1.2.4    Piknometer
            Piknometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur nilai massa jenis atau densitas dari fluida. Berbagai macam fluida yang diukur massa jenisnya, biasanya dalam praktikum yang diukur adalah massa jenis oli, minyak goreng, dan lain-lain. Piknometer itu terdiri dari 3 bagian, yaitu tutup pikno, lubang, gelas atau tabung ukur. Cara menghitung massa fluida yaitu dengan mengurangkan massa pikno berisi fluida dengan massa pikno kosong. Kemudian di dapat data massa dan volume fluida, sehingga tinggal menentukan nilai cho/massa jenis (ρ) fluida dengan persamaan = cho (ρ) = m/v (Whille, 1988).
Faktor-faktor yang mempengaruhi viskositas :
1.      Suhu
Viskositas berbanding terbalik dengan suhu. Jika suhu naik maka viskositas akan turun, dan begitu sebaliknya. Hal ini disebabkan karena adanya gerakan partikel-partikel cairan yang semakin cepat apabila suhu ditingkatkan dan menurun kekentalannya.
2.      Konsentrasi larutan
Viskositas berbanding lurus dengan konsentrasi larutan. Suatu larutan dengan konsentrasi tinggi akan memiliki viskositas yang tinggi pula, karena konsentrasi larutan menyatakan banyaknya partikel zat yang terlarut tiap satuan volume. Semakin banyak partikel yang terlarut, gesekan antar partikrl semakin tinggi dan viskositasnya semakin tinggi pula.
3.      Berat molekul solute
Viskositas berbanding lurus dengan berat molekul solute. Karena dengan adanya solute yang berat akan menghambat atau member beban yang berat pada cairan sehingga manaikkan viskositas.
4.      Tekanan
Semakin tinggi tekanan maka semakin besar viskositas suatu caira
1.2.5    Etanol
            Etanoldisebutjugaetilalkohol, alkoholmurniataualkohol absolute.Etanoladalahsejeniscairan yang mudahmenguap, mudahterbakardantakberwarna.Etanoltermasukkedalamalkoholrantaitunggaldenganrumuskimia C2H5OH danrumusempiris C2H6O.Etanolbanyakdigunakansebagaipelarutberbahanbahan – bahankimiadanjugalarutan organic lainnyasepertiasamasetat, aseton, benzene, karbontetraklorida, kloroform, dietileter, etilenaglikol, gliserol, nitrometana, piridinadan toluene.Etanol memiliki densitas 0,789 g/cm3 dan viskositasnya 1,200 cP pada suhu 20oC dan titik didihnya 78,4oC (Fessenden, 1982).
1.2.6    EtilAsetat
            Etilasetatadalahsenyawaorganikdenganrumuskimia C4H8O2 yang memilikidensitassebesar 0,897 g/cm3dantitikdidih 77,1oC. Senyawa ini merupakan ester dari etanol dan asam asetat. Senyawa ini berbentuk cairan tak berwarna dengan aroma yang khas. Etil asetat merupakan pelarut polar yang mudah menguap, tidak beracun dan tidak higroskopis. Kelarutannya meningkat pada suhu yang lebih tinggi, namun senyawa ini tidak stabil dalam air yannng mengandung asam atau basa


BAB II
METODOLOGI PERCOBAAN
2.1       Alat

1.      ViskometerOswald                 
2.      Piknometer 5 ml                     
3.      Corongkaca
4.      Water bath
5.      Termometer
6.      Gelaspiala 50 ml
7.      Pipettetes
8.      Penyedot pipet volume
9.      Stop watch
10.  Neracaanalitik


2.2       Bahan
1.      Aquades
2.      Etanol
3.      EtilAsetat
2.3       Prosedurpercobaan
2.3.1    Menentukan Viskositas Berbagai Jenis Cairan
1.      Cairan yang akan ditentukan viskositasnya harus bebasdaripartikel – partikel yang nantinyaakanmenyumbatkapileralat.
2.      Ambilcairan yang akanditentukanviskositasnyasebanyak yang diperlukan.
3.      Tuang cairan yang akanditentukanviskositasnyakedalamkapileralat (viskometer)  sampai volume cairannyamencapaisetengahdari volume silinder (dalamalatviskometer).
4.      Kemudian cairantersebutdisedotdenganmenggunakanpenyedot pipet volume sampaibatasataskapileralat, dantutupbagianatasdariviskometer agar cairannyatidakkembalikebawahlagi.
5.      Lepaskan penutupdaritabungviskometersampaicairannyaturunmelewatibatasdanmemasukikapileralat yang berbentuk bola.
6.      Sambil dilakukan penghitunganefflux timedenganstop watchdanmembiarkancairanturunmelaluikapileralat.
7.      Perhitunganefflux time dimulaiketikacairantersebutturunmelewatibataspadaviskometer yang ditandaidengangaris.
8.      Kemudianhitungkinematic viscositysampeldenganmengalirkanefflux timedengankonstantaviskosimeter (0,000953 mm2/detik2)
9.      Ukur suhu berbagaijeniscairan yang akanditentukanviskositasnyadengantermometer. Kemudian lakukan pengujian viskositas berbagaijeniscairandengansuhu 28oC, 40o C, dan 60oC
10.  Kemudian tentukan berat jenis setiapcairansampelpadasuhutertentumenggunakanpiknometer.
2.3.2    PenentuanBeratJenis  (ρ)  BerbagaiMacamCairan
1.      Petamatimbangberatpiknometer yang kosongdanbersihpadaneracaanalitik. Volume piknometerdiketahui : 10 ml.
2.      Kemudianisicairan yang akanditentukanberatjenisnyakedalampiknometersampaipenuh. Pasangtutupkapilerdenganhati-hati, janganadaronggaudaradalampiknometer. Bersihkanbagianluarpiknometersampaibenar-benarbersihdankering.
3.      Timbang kembalipiknometer yang telahberisicairan yang akanditentukanberatjenisnyapadaneracaanalitik.


BAB III
HASIL DAN DISKUSI
3.1       Hasil Pengamatan
3.1.1    Menentukan Viskositas Berbagai Jenis Cairan
            Tabel 3.1 Menentukan viskositas berbagai jenis cairan
No.
Larutan
Efflux Time
Kinematik Viscosity
1
Air Kran
5.8 s
5.52 × 10-3
2
Etanol
6.75 s
5.11 × 10-3
3
EtilAsetat
2.8 s
2.37 × 10-3
3.1.2    PenentuanBeratJenis (ρ) BerbagaiJeniscairan
            Volume piknometer                : 5 ml
            Beratpiknometerkosong          : 12.06 gram
            Tabel 3.2penentuanberat(ρ) berbagaimacamcairan
No
Larutan
1
Air Kran
1.027 gr/ ml
2
Etanol
0.854 gr/ ml
3
EtilAsetat
0.954 gr/ ml

3.2       Pembahasan
3.2.1    MenentukanViskositasBerbagaiJenisCairan
            Viskositas suatu bahan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu suhu, viskositas berbanding terbalik dengan suhu. Jika suhu naik maka viskositas akan turun dan begitu pula sebaliknya. Hal ini disebabkan karena adanya gerakan partikel-partikel cairan yang semakin cepat apabila suhu ditingkatkan dan menurunkan kekentalannya. Konsentrasi larutan, viskositas berbanding lurus dengan konsentrasi larutan. Suatu larutan dengan konsentrasi tinggi akan memiliki viskositas yang tinggi pula, karena konsentrasi larutan menyatakan banyaknya partikel zat yang terlarut tiap satuan volume. Semakin banyak partikel yang terlarut, gesekan antar partikel semakin tinggi dan viskositasnya semakin tinggi pula. Berat molekul solute, viskositas berbanding lurus dengan berat molukel solute, karena dengan adanya solute yang berat akan menghambat atau memberi beban yang berat pada cairan sehingga menaikkan viskositasnya. Tekanan, akan bertambah jika nilai dari viskositas itu bertambah. Semakin tinggi tekanan maka semakin besar viskositas suatu zat cair.
           Pada viscometer Ostwald yang diukuradalahwaktu yang dibutuhkanolehsejumlahtertentu cairn untukmengalirmelaluipipakapilerdengangaya yang disebabkanolehberatcairanitusendiri. Berdasarkan hokum HeagenPoiseuille : ŋ = cpr4t/(8VL) pgh = πpr4pgh/(8VL). Dimana p = tekananhidrostatis, r = jari-jarikapiler, t= waktualirzatcairsebanyak volume V denganbedatinggi h, L = panjangkapiler. Untukair :ŋair = πpr4 ta. Pa.g.h / (8VL) secaraumumberlakuŋx = πpr4txpxgh / (8VL). Jika air digunakansebagaipembandingmakaŋx/ ŋair = txpx/tapa (Tim Kimia Fisik, 2010 ).
            Secarateoritisbilamengikutiliteratur, viskositasEtanolakanlebihbesardaripadaviskositas Air krandanEtilAsetat. Dari hasilpercobaan, viskositas Air kranlebihbesardaripadaetanoldanetilasetat, seharusnyaviskositas air kranlebihkecildaripadaetanol. Hal dikarenakanterdapatbeberapa factor kesalahanpadapercobaanyaitualat- alat yang kurangbersihsehinggadidapathasil yang kurangmaksimalbegitujugapadapenggunaan  stopwatch yang kurangtepatsehinggahasipunkurangmaksimal.
3.2.2    PenentuanBeratJenis (ρ) berbagai Macam Cairan
Padapercobaan yang dilakukandenganmenggunakantigalarutanyaitu Air kran, Etanol, EtilAsetat.Didalampiknometer  volumemasing- masinglarutan 5 ml makadidapatkanberatjenismasing- masinglarutantersebut. Air kran 1.072 gr/ ml, Etanol 0.854 gr/ ml, EtilAsetat 0.954 gr/ ml. daritigalarutantersebutterlihatjelasbahwaberatjenistertinggiadalah air kranada yang paling rendahetanol.Ketigadensitashasildaripercobaanmemilikinilaidensitas yang lebihbesardaripadadensitas literature yaituDensitas Air kran 1.05 gr/ ml, Etanol 0.789 gr/ ml, etilasetat 0.89 gr/ ml. tetapiperbedaandensitasliteraturdenganhasilpercobaantidakjauhberbeda. Hal yang menyebabkanperbedaanhasil yang diperolehdenganliteratur, dapatdisebabkanbeberapafaktoryaitukurangakuratnyapadasaatpenimbangandenganneracaanalitik, karenapadatingkatketelitianneracaanalitiktidakterlalutinggihalinidisebabkanolehketikapenimbangan, neracaanalitiktidakmenunjukkanberat yang konstankarenadipengaruhiolehudarasehinggamenimbulkanperbedaanhasil yang diperolehdarihasilpercobaanbiladibandingkandenganliteratur.


BAB IV
PENUTUP
4.1       Kesimpulan
1.      Dari percobaan didapat kinematik viscosity air kran 5.52 × 10-3 , Etanol 5.11 × 10-3  , Etil Asetat 2.37 × 10-3 .
2.      Berat jenis (ρ) Air kran 1.072 gr/ ml, Etanol 0.854gr/ ml, EtilAsetat 0.954 gr/ ml.
4.2       Saran
1.      Penggunaan stopwatch harusteliti agar hasil yang didapatlebihakurat.
2.      Kebersihan alat diperhatikan, karna kebersihan alat berpengaruh dalam percobaan.


DAFTAR PUSTAKA
Bird, Tony. 1993. Kimia FisikUntukUniversitas. Jakarta : PT Gramedia.
Dudgale. 1986. Mekanika Fluida Edisi 3. Jakarta : Erlangga.
Fessenden. 1982. Kimia Organik. Jakarta : Erlangga.
Frank, M. 1988. Mekanika Fluida edisi ke-2 jilid I. Jakarta : Erlangga.
Respati, H. 1981. Kimia Dasar Terapan Modern. Jakarta : Erlangga.
Victol, L. 1996. Mekanika Fluida Edisi Delapan jilid I. Jakarta : Erlangga.
Yelmida. 2015. Penuntun Praktikum Kimia Fisika. Pekanbaru : Universitas Riau.


LAMPIRAN
PERHITUNGAN
1.        Air Kran
 = 1.072 gram/ ml
2.      Etanol
 = 0.854 gram/ ml
3.      Etil Asetat
 = 0.954 gram/ ml


LAMPIRAN
TUGAS
1.      Sebagaicairanpembandingdigunakanaquadest. Tentukanterlebihdahuluviskositasdanberatjenisaquadestpadasuhukamar, 350Cdan450C?
2.      Tentukanjugaviskositasdanberatjeniscairanlainnyapadasuhukamar, 350Cdan450C?
3.      Tabelkanhasilpengamatansaudarapadaberbagaisuhuuntukkeempatjeniscairan yang diberikan.
JAWABAN
            Catatan : Volume piknometer 5 ml
1.      Akuades
Beratakuades :
-          Saat 280C               = 5,87 gram
-          Saat 350C               = 5,85 gram
-          Saat 450C               = 5,76 gram
Makadiperolehmassajenis :
-          Saat 280C               = 1,174 gr/ml
-          Saat 350C               = 1,17 gr/ml
-          Saat 450C               = 1,152 gr/ml
Sementaraviskositasdidapat :
-          Saat 280C               = 6,03 x 10-3
-          Saat 350C               = 5,93 x 10-3
-          Saat 450C               = 5,87 x 10-3
2.      Etilasetat
Beratetilasetat :
-          Saat 280C               = 4,77 gram
-          Saat 350C               = 4,75 gram
-          Saat 450C               = 4,45 gram
Makadiperolehmassajenis :
-          Saat 280C               = 0,954 gr/ml
-          Saat 350C               = 0,951 gr/ml
-          Saat 450C               = 0,89 gr/ml
Sementaraviskositasdidapat :
-          Saat 280C               = 2,37 x 10-3
-          Saat 350C               = 2,32 x 10-3
-          Saat 450C               = 2,29 x 10-3
3.      Etanol
Beratetanol :
-          Saat 280C               = 4,27 gram
-          Saat 350C               = 4,26 gram
-          Saat 450C               = 4,21 gram
Makadiperolehmassajenis :
-          Saat 280C               = 0,854 gr/ml
-          Saat 350C               = 0,852 gr/ml
-          Saat 450C               = 0,843 gr/ml
Sementaraviskositasdidapat :
-          Saat 280C               = 5,11 x 10-3
-          Saat 350C               = 5,08 x 10-3
-          Saat 450C               = 4,97 x 10-3
4.      Air kran
Beratairkran :
-          Saat 280C               = 5,36 gram
-          Saat 350C               = 5,31 gram
-          Saat 450C               = 5,29 gram
Makadiperolehmassajenis :
-          Saat 280C               = 1,072 gr/ml
-          Saat 350C               = 1,063 gr/ml
-          Saat 450C               = 1,058 gr/ml
Sementaraviskositasdidapat :
-          Saat 280C               = 5,52 x 10-3
-          Saat 350C               = 3,58 x 10-3
-          Saat 450C               = 3,38 x 10-3

Tabel 1.PerbandinganDensitasdanViskositasCairanpadaSuhu yang Berbeda
JenisCairan
Suhu 28 oC
Suhu 35oC
Suhu 45oC
ρ (gr/cm3)
(poise x 10-3)
ρ (gr/cm3)
(poise x 10-3)
ρ  (gr/cm3)
(poise x 10-3)
Aquades
1,174
6,03
1,17
5,93
1,152
5,87
Etanol
0,854
5,11
0,852
5,08
0,843
4,97
EtilAsetat
0,954
2,37
0,951
2,32
0,89
2,29
Air kran
1,072
5,52
1,063
3,58
1,058
3.38


1 komentar: